Please...

Dear Viewers,
I shared my stories, my flash fiction, or my flash true story.
So, please do not copy what is written here. If you want to copy, please provide the name of the author and the source.

Don't be a silent reader, please!
Tinggalkan jejakmu disini ^^

Thanks ^^

Senin, 14 Maret 2011

Patah Hati?!

Patah hati it's just about time, friends...
memang sakit sih...
Tapi, mau bagaimana lagi?
Apa dengan menangis dia akan kembali?
Apa dengan merana kamu akan tegar?

Tidak!
Tidak begitu...
Memangnya di dunia ini lelaki cuma satu?
Masih banyak, guys...
Mungkin saja di belalahn bumi sana ada yang benar-benar suka padamu..

Setuju, guys?
Good"...
Bubye...^^

Diam-diam mencintaiku


Dia diam, tapi aku yakin ia melihatku. Ia memperhatikan semua gerak-gerikku. Ia tahu semua tentangku. Dan ia mencintaiku. Itu pasti. Dan aku tidak akan mengingkarinya, atau mencegahnya, karna itu juga yang kumau.
Ia duduk, tetapi matanya selalu berkeliling mengikutiku yang melintas didepannya.
Ia memegang  buku. Tapi aku tahu, telinganya mencoba mendengar pembicaraanku dengannya.Dan kupingnya memanas seketika.
Ia berusaha mendegarkan guru yang sedang mengajar. Tapi pikirannya melayang kepadaku.
Dia cuek, tapi ia menaruh perhatianya padaku, Dia dingin, tapi hangat kepadaku.
Dia... dia... dia...
Dia, diam-diam mencintaiku...

Minggu, 13 Maret 2011

Cinta Itu Buta

Cinta itu buta,
Dan nggak ada satupun yang bisa mendonorkan matanya untuk membuatnya bisa melihat!

Kamis, 10 Maret 2011

Hot News!

Teman-teman.....
Negara tetangga kita--ya gk tetangaan banget sih ya--di guncang gempa bumi sebesar 7,2 SR selam 15 menit dan berpotensi tsunami..
Ayo kita berdoa untuk mereka.....
Thx

Kabar dari Jepang

Hayabusa Jepang

Ini nih kereta baru yang di luncurin Jepang bernama Hayabusa dan mampu melaju 186 mil atau 300 km per jam

Lirik The Way I Do

Your kiss, your smile, your mind
You're sunlight in my eyes
I miss your breath on my neck
When we whisper in the night

Didn't wanna want you
Didn't wanna need you so bad
Didn't wanna wake up
And find that I was falling so fast
Didn't wanna need you
Didn't wanna need anyone
Now look what you've done

Now I can't go on without you
I'm naked, I cant fake it.
I'm not that strong without you
Never thought I could love you the way I do.

Your touch, your skin, can't believe the way you let me in
Don't rush tonight, I need you like the ocean needs the tide.

Didn't wanna want you
Didn't wanna need you so bad
Didn't wanna wake up
And find that I was falling so fast
Didn't wanna need you
Didn't wanna need anyone
Now look what you've done

Now I can't go on without you
I'm naked, I cant fake it.
I'm not that strong without you
Never thought I could love you the way I do.

I always thought I would stand on my own
Climb a mountain top all alone
Relying, depending on no one
Now look at what you've done

Now I can't go on without you
I'm naked, I cant fake it.
I'm not that strong without you
Never thought I could love you the way I do.

Never thought I could love you
Never thought I could need you
Never thought I could want you
The way I do

Never thought I could love you
Never thought I could need you
Never thought I could want you
The way I do

I love you
I need you
I want you
..the way I do
[x2]

Sabtu, 05 Maret 2011

Ketika Cinta Menyapa

Ketika Cinta Menyapa...
Kita hanya perlu membukakan pintu untuknya...
^o*

[Johana_Yoe]

Sejuta Maafku... [MALE VERSION]



Tatapan matamu... Isakkan tangismu... Dan sebelah tangannmu yang menutupi wajahmu yang murung. Aku tau ini menyakitkan buatmu... Aku tau ini menyedihkan... Tapi kumohon mengertilah, ini keputusanku...
Kau katakan bahwa kau selalu ingin bersamaku. Tapi aku ingin mendengar kalimat itu bukan darimu. Aku memang egois. Aku tak pernah memikirkanmu. Ini benar-benar tak adil buatmu. Maaf...
Hanya kata maaf yang bisa kuucapkan. Aku tak pintar menghibur seseorang. Apalagi seseorang yang baru kusakiti. Aku hanya akan menyakitimu. Maaf...
Sejak awal kau sudah tau perasaanku padanya. Aku bercerita banyak padamu. Kutumpahkan semuanya padamu.  Tapi, sekarang aku benar-benar mengerti dan merasakan apa yang kau rasakan saat ini.  Aku mencintai saudara kembarmu, dan aku menyakitimu—temanku selama hampir tiga tahun.
Dan aku benar-benar merasa jijik pada diriku sendiri! Betapa pengecutnya diriku!
Aku hanyalah lelaki bodoh yang menyukai seseorang  yang takkan pernah mengetahui perasaanku—karena aku dan dia memang tak saling mengenal. Kau pasti juga merasa bodoh waktu kau menyadari bahwa kau menyukaiku. Dan mungkin kau merasa gila setiap kali mendengarkanku bercerita tentang dia—saudara kembarmu sendiri.
Kita bertiga adalah teman—yah, kurasa aku tak bisa menyebutnya begitu karena teman adalah yang tepat untuk aku dan kau, tidak dengannya—tetapi kenapa kita harus menodainya dengan rasa suka yang memang takkan pernah tergapai?  Kau menyukaiku, dan aku malah menyukainya—yang bahkan tak mengenalku, yang bahkan tak mengerti perasaanku. Kita benar-benar terjebak dalam cinta segitiga yang sangat rumit!
Aku—seseorang yang sangat bodoh karena menyia-nyiakan seorang teman yang sangat baik sepertimu; seseorang  yang sangat kejam karena menghancurkan hubungan persaudaraanmu dengannya.
Maaf... Hanya itu yang bisa keluar dari mulutku.
Huhh...Kau tau bagaimana ekspresi wajahnya saat aku mengatakannya? Matanya membulat manatapku bingung, bibirnya terkunci rapat. Ia hanya bisa menggelengkan kepalanya dengan pelan. Aku tau ia bingung setengah mati. Selama ini, yang ia tau hanya sebatas aku temanmu. Seseorang yang selalu bersamamu.
Kurasa sekarang rasa bersalahku padamu sudah semakin berkurang. Karena aku juga merasakan apa yang kau rasa.
Sekarang aku benar-benar kesepian. Tapi apa jadinya, jika aku menerimamu, dan aku tak pernah mengungkapkan perasaanku padanya? Apa kita masih sama seperti dulu? Apa masih ada kata ‘teman’ diantara kita? Tapi aku tak mungkin mengorbankan dirimu. Maaf, aku benar-benar egois. Pantas ia menolakku. Dan aku juga sebaiknya tak bersama denganmu.

Benar-benar hampa hidup tanpa seorang teman yang telah menemaniku selama 3 tahun terakhir.  Ingin kulangkahkan kakiku kedepannya—hanya untuk memperbaiki semuanya, dan kukatakan, kembalilah seperti dulu, dan jadilah saudara yang baik untuk temanku,  aku tak apa-apa...
Dan kemudian akan kuangkat wajahku untuk menatapmu. Dan hanya satu kalimat sederhana inilah yang keluar dari mulutku : maafkan aku, tapi megertilah bahwa ini keputusanku.

Tapi saat itu tiba, kulihat tatapan matamu yang sendu, dan sebelah tanganmu menutupi wajahmu yang murung. Aku tau ini menyakitkan untukmu, maaf... aku tak memilihmu.
           
[Johana_Yoe]

Jumat, 04 Maret 2011

Cinta Itu Menyakitkan!

Aku pernah mencintaimu...
Dan itu bahagia buatku

Kau PERNAH mencintaiku...
dan itu cukup buatku...

Kau pernah meninggalkanku...
Dan itu SAKIT buatku...


The Day I Met You


Hei, kau ingat tidak hari pertama kita bertemu? Iya, kala itu aku sedang duduk-duduk sendiri di dalam kelasku saat sekolah sudah sepi di siang hari. Lalu, kau lewat dan melihatku sendirian dan melongokkan kepalamu ke pintu. Sesaat pandangan kita bertabrakan. Lalu, yang kau lakukan adalah tersenyum kikuk. Sampai sekarang, masih jelas teringat senyum kikukmu itu. Habis, lucu sekali!
Lalu, entah bagaimana, hal berikutnya yang kita lakukan adalah duduk berdua di bangku kayu panjang di depan kelasku. Kau memperkenalkan diri dengan menyebutkan namamu dan menyebutkan kelasmu. Ternyata kau adalah kakak kelasku.Aku juga memperkenalkan diriku kepadamu. Dan saat aku bicara, kau selalu menatapku. Aku suka sekali caramu memperlakukanku. Apa kamu juga begitu kepada setiap orang?
Setelah lama berbincang-bincang denganmu, supir keluargaku datang menjemput. Dengan terpaksa, aku harus menyudahi obrolan kita yang menyenangkan. Aku berharap, kita bisa bertemu dan mengobrol asyik seperti ini.
Pulang sekolah, aku segera lari masuk ke rumah dan masuk ke kamar tidurku. Dengan terburu aku mengganti seragam SMAku dengan kaos warna oranye favoritku. Lalu, seingatku, aku berlari kencang ke dapur mencari bunda dan mengatakan kepadanya dengan napas yang potong-potong bagaimana aku bertemu denganmu dan apa saja yang kita obrolkan.
Mendengar ceritaku dan melihat ekspresiku selagi aku bicara, bunda tersenyum seolah mengerti isi hatiku. Dan, seperti yang aku alami, bunda juga langsung tertarik kepadamu. Bunda menyukai caramu memperlakukan orang yang sedang bicara padamu dan berpendapat bahwa kamu pasti orang yang amat menghormati wanita. Aku harap juga begitu.
Akhirnya, hari itu, Sabtu, 4 Desember 2010, aku habiskan dengan membicarakanmu dengan bunda dan ayah. Kadang ajuga terlintas kejadian ‘ Siang Hari Pulang Sekolah’ itu. Eitss, kau tak perlu merasa malu dan minder jika orang tuaku membicarakanmu. Itu karena mereka amat terkesan dengan pertemuan pertama kita itu. Bahkan, mereka ingin kau main ke rumahku segera. Lalu, dengan cepat aku membantahkan. Kukatakan pada mereka kalau kami baru pertama kali bertemu dan belum tentu kau mau kuajak ke rumahku.
Lalu, mereka menyakinkanku bahwa setiap hubungan pasti akan ada halangannya dan aku harus selalu berbagi cerita dengan mereka setiap ada masalah. Dan lagi-lagi aku hanya tertawa dan menekankan bahwa hubungan kita hanya berteman, apalagi kita baru sekali bertemu. Iya,’kan?
Kurasa, mereka salah mengartikan ceritaku tentangmu. Mungkin yang mereka pikir apa yang terjadi padaku adalah ‘Love At First Sight’ padamu. Hahaha. Aku hanya bisa tertawa. Karena aku sendiri tidak tahu apa yang terjadi di dalam sana, di dalam tulang rusukku, hati. Yang aku tahu, ada gerakan-gerakan menggelikan yang semakin kencang bila aku teringat kamu, di dada sebelah kiriku, di dalam tulang ruskku, jantung.
Lalu, lampu yang temaram dan lagu Because Of You-nya Keith Martin membuat mataku berat dan mengantuk. Akhirnya, aku tertidur dengan radio masih menyala dan memutar lagu-lagu lain dari penyiar.
-Yolanda Yoe-

Sahabat, dengarlah...


Aku seorang gadis remaja berumur 15 tahun yang sedang asyik-asyiknya melewati hari-hari kelas 1 SMA dengan bercanda dengan teman se-genk. Tak pernah terlintas di pikiranku untuk mencari pacar. Yang ada cuma teman, teman dan teman.
                Namun, hari Sabtu kemarin lain lagi ceritanya. Ada sesuatu yang meyelinap dengan perlahan dan memenuhi pikiranku secara tidak sadar. Hal yang terbaca hanya di dalam novel yang sering kubaca, bukan di dalam hidupku.
                Suatu perasaan yang hanya orang dewasa saja yang paham, resah yang hanya orang yang bersangkutan yang merasakan, takut yang hanya...entahlah aku bingung. Yang jelas, aku suka sama dia! Aku tidak tahu bagaimana perasaanku sendiri, apa yang harus kulakukan, mengapa aku begini dan semua tetek-bengeknya aku nggak tahu. Dan aku, Cuma bisa curhat sama kamu sekarang ini. Sobat, dengar ya...
                Senin kemarin, Ulangan Umum Semester I dimulai. Aku terpaksa harus bangun setiap subuh dan tidur siang agar aku memiliki cukup waktu untuk belajar. Aku juga belajar dan les sana-sini agar belajarku semakin maksimal. Dan di tengah ‘perang’ ku dengan UUS, perasaanku ( sepertinya ) berbalas. Yiihhaa!
                Awalnya datang hanya mengitip cinta
                Lalu muncul dengan senyumnya khas
                Bejalan tegap dekati aku
                Aku bingung, balas senyum kaku
                Namun cinta, bawa keindahan
                Itu puisi yang aku tulis sendiri berdasarkan imajiku. Awalnya dia sms hanya menanyakan tentang dimensi dari kecepatan. Aku membalas saja persis seperti di buku catatanku ( yang buatku bingung adalah: dia itu anak paling pintar di kelas! ). Namun, nggak tahu bagaimana prosesnya, sms itu berlanjut. Saling melontarkan lelucon—obat ampuh menghilangkan stres karena menempuh UUS selama 8 hari! Lalu merambat perlahan ke pertanyaan basa-basi seperti ‘ Udah mandi belom? ’ atau ‘ Udah makan? ‘ Jujur aku senang dengan perhatian kecilnya itu. Tapi, dia juga bisa berubah jadi sangat lebay atau mungkin gombal!
                Lama-lama, aku merasa resah. Kau boleh ketawa kalau ini memang lucu tapi serius, aku takut kalau-kalau dia benar-benar suka aku dan menghendaki aku jadi pacarnya. Apa yang aku harus lakukan? Ya, tentu kau akan bilang begini, “ Terima saja dia, kau kan juga suka.” Yeah, itu memang mudah diucapkan tapi susah di faktakan, sobat.
                Begini duduk masalahnya, ibuku melarangku untuk  berpacaran sebelum aku kuliah. Sebelum ini aku juga sependapat dengan ibu, tapi kini, entah bagaimana... Dan sekarang, aku malah seakan memberi harapan kosong. Terus membalas sms yang aku aku tahu ada maksudnya ( sekali lagi bukannya aku GR, tapi dia beberapa kali memberi sinyal-sinyal seperti itu ).


                Aku mencoba membalas sms-nya sesingkat-singkatnya. Sepertinya itu ampuh, sms kami tidak sampai menghabisi bonus sms-ku ( yak, kau boleh bilang aku pelit! ). Tapi, sekali lagi aku yang resah sendiri. Aku merasa kangen ( mungkinkah? ). Akhirnya malah aku yang tak tahan dan esoknya kembali seperti biasa. Lalu, aku merasa resah lagi dan tidak membalasnya lagi. Lalu merasa kangen lagi. Dan...begitu seterusnya.
                Lalu, apa hubungan kami harus seperti ini terus? Aku merasa capek. Hampir saja aku menyerah dengan keadaan ini, sobat.
                Lalu kamu berkata padaku, “ Ikuti saja apa hatimu bilang. Itu akan lebih baik daripada kamu mengikuti ego-mu yang berlebihan dan kadang aneh-aneh itu.”
                Sontak aku memukul bahumu pelan. Tapi, rasa resah itu berubah jadi perasaan yang menyenangkan yang belum aku rasakan 15 tahun ini. Dan resah itu menghilang bersama kepalan tanganku yang terayun ke bahumu itu.
                Terima kasih, sobat. Kamu membagi beban di pundakku dengan pundakmu. Kelak kau juga harus cerita padaku tentang lelaki yang membuat wajahmu memerah kemarin. ^o^

-Yolanda Yoe-

Kamis, 03 Maret 2011

Dia Tak Tahu Betapa Berharganya Hatii Wanita


Dia nggak tahu betapa berharganya wanita itu. Buktinya, dia menyakiti aku. Mulutnya manis seperti gula, bahkan madu sekalipun kalah! Aku benci sekali, tak tahu apa yang harus kulakukan jika bertemu dengannya. Menyapanyakah? Tersenyum? Atau berakting seakan tidak kenal saja? Aku bingung. Aku sudah mencobanya,gals. Eh, tidak. Aku tidak mencoba hal yang pertama. Waktu lagi suka-sukanya saja sama dia aku tidak pernah menyapanya, lha masa sekarang mau sok menyapa padahal hati lagi panas?
                Dia pemuda di kelasku yang, ehm, boleh di bilang pintar. Sangat pintar sih sebenarnya cuma karena aku sedang sebal kepadanya, lebih baik kita tidak memuji otaknya dulu. Karena sebenarnya dia hanya pintar di teorinya saja. Prakteknya? Oh no! Dia tipe orang yang diam di kelas,terlalu menyepelekan sesuatu, dan telalu addict dengan game. Tapi, jika kau sudah mengenalnya, siap-siap kau merasa eneg dan heran! Dia terlalu gombal dalam memuji wajahmu dan sifat-sifatmu. Di sms dan di kelas dia berubah 179,5 derajat! Sungguh aku mengelus dada.
                Padahal, sifat diamnya itu yang membuatku tertarik padanya. Aku ingin dia tertawa karena aku, untukku. Aku dulu berpikir akan lebih baik kalau kami bisa bersama. Tapi, sempat aku merasa putus asa dan meyerah akan perasaan itu. Kala itu aku memutuskan untuk membungkam perasaanku dan menekannya. Aku merasa capek menyukainya hanya dalam hati dan tak berani mengungkapkan padanya—hanya pada sahabatku saja. Tapi, suatu keajaiban terjadi. Ada sihir yang tiba-tiba datang dan mendekatkan kami berdua. Kami saling berbagi perhatian dan lelucon. Aku merasa heran dan senang. Akhirnya, perasaanku bebalas. Ternyata aku tidak bertepuk sebelah tangan. Aku berpikir kala itu.
                Namun, kesenanganku hanya sementara. Semua pertanyaan terjawab sudah ketika hari itu aku mengetahui ada perempuan lain yang menyukainya, Shita . Tentunya perempuan itu tak memulai perasaan tanpa sesuatu hal. Benar saja. Ternyata, laki-laki menyebalkan itu juga berbagi perhatian tehadap Shita. Lalu aku berpikir kembali. Mungkin aku hanya lewat di hari-harinya, tidak mampir sedikitpun di hatinya karena mungkin banyak sekali yang lewat dan menghampirinya. Mungkin dia memang senang berbagi perhatian pada semua perempuan. Atau semua orang? Atau jangan-jangan aku yang salah mengartikan perhatiaannya? Oh, Tuhan sungguh ini membingungkan!
                Aku akhirnya kembali ke masa itu. Menekan perasaanku dalam hati sekuat tenaga dan berusaha melupakannya dari pikiran dan ingatan. Aku merasa sakit. Dia terlalu gombal untuk dikenang. Aku sakit, tapi tak bisa melupakannya. Tapi, lingkungan mendukungku. Meski orang tuaku tidak mengetahui perasaanku yang kacau balau, tapi berada di sisi mereka cukup menenangkan hatiku. Sahabatku, yang jelas-jelas tahu perasaanku mendukungku untuk jangan bersedih lagi, menghibur dengan kata-kata lucunya. Dan, semua temanku di kelas, mereka cukup gila untuk tidak membuatku murung di kelas, di depan laki-laki itu dan membuatku tertawa terpingkal dibuatnya. Aku bersyukur memiliki mereka.
                Kini aku berusaha bangkit dari keterpurukan patah hati dan menyadari dia itu playboy kelas berat dan di samping itu, masih banyak laki-laki lain yang jauh lebih baik dan dewasa. Hanya saja aku masih belum bisa membayangkan setengan tahun kedepan menghabiskan waktu belajar di kelasku dengan dia. Tuhan, tolong aku...
                Cerpen itu aku beri judul ‘Dia Tak tahu Betapa Berharganya Hati Wanita’. Ini bukan cerpen fiksi belaka. Di dalamnya terdapat unsur kenyataan yang diambil dari kisahku sendiri sekitar 80 % atau bahkan 90%! Aku meng-publishnya di notes facebookku. Sengaja aku tag ke teman-teman sekelasku dan yang di luar kelasku. Bahkan teman yang baru aku kenal lewat jejaring sosial yang sedang trend itu aku tag juga. Tak di sangka, banyak yang memberi komentar dan dukungan. Tapi, ada juga yang mengira ini cerpen fiksi dan mengatakan bagus sekali. Aku merasa senang, ternyata, curhat dalam bentuk cerpen dan men-share-nya bisa membuat kita merasa senang sekaligus bangga, ya.
                Seminggu kemudian ketika aku membuka account facebookku aku mendapatkan notification dari teman yang kukenal lewat jejaring sosial ini dan sempat berkenalan singkat. Dia laki-laki yang 2 tahun diatasku dan bersekolah di universitas favorit di Indonesia tingkat 2. Dia menulis sesuatu di wallku.
                Cinta itu memang indah dan menyenangkan. Tapi, cinta juga bisa menyakitkan. Cinta juga bisa membuat kita kuat. Semoga kamu bisa bangkit lagi dan melihat betapa indahnya dunia bila kita memiliki cinta...^^,
                Oh yeah... Aku merasa telah mendapatkan cinta itu sekarang... Aku perlu berterima kasih kepada Mark Zuckerberg, pembuat situs jejaring sosial berjasa ini! Samar-samar terdengar lagu Band Gigi ‘My Facebook’. Berawal dari facebook baruku, kau datang dengan cara tiba-tiba...

Kopi Darat


Pernah nggak kamu merasakan perasaan seperti ini? Rasa aman, senang, banggak ketika kita berpikir ada orang di luar sana, di bagian bumi sana, yang sedang mencari kita. Dan yang perlu kita lakukan adalah menunggunya dengan setia. Aku sedang memikirkannya sekarang. Aku berpikir betapa beruntungnya aku kalau orang yang mencintaiku dengan sepenuh hati adalah orang yang baik, perhatian dan menghormatiku. Tentu aku juga akan baik kepadanya dan menghormatinya pula.
                Kau tahu kenapa aku berpikir begitu? Karena aku....sedang PATAH HATI!!! Sedikit cerita, semuanya selesai bahkan sebelum kami memulainya. Dia kepincut dengan perempuan lain yang gebetanku baru mengenalnya. Mereka pertama kali bertemu ketika aku dan gebetan sedang jalan-jalan di mall. Ketika itu, ada bazar besar-besaran laptop. Aku berencana membeli laptop, makanya, aku mengajak gebetanku ke sana, untuk melihat-lihat. Namun, ketika aku sedang asyik-asyiknya melihat-lihat laptop, gebetanku malah kecantol sama mbak-mbak penjaga counter laptop! What a bad day, huh? Aku kalah sama mba-mbak bersanggul persis seperti penjaga kasir di supermarket!
                Tapi, ya sudahlah... Untuk apa aku terus bersedih? Mempertahankan lelaki yang bahkan tidak menghormatiku? Untuk apa aku membuang airmataku untuk lelaki yang mudah berpaling? Iya, ‘kan? Kini aku akan bangkit, aku mau membuktikan pada ‘mantan calon pacar’ku, bahwa aku, Andreanastashia Bambang Djatmicko tak butuh waktu lama untuk melupakan lelaki macam dia.
                Aku rajin mengikuti acara kontak jodoh, chatting dengan orang-orang baru di yahoo maupun di facebook. Dua jejaring sosial ini memang banyak penggunanya. Makanya, dalam waktu singkat, teman dunia mayaku bertambah banyak sekali. Senangnya. Dari foto-foto mereka, aku menyeleksi mereka. Mana yang pantas jadi teman chatting, mana yang pantas di ajak kopi darat dan mana yang pantas untuk di pertmbangkan jadi calon pacar.
                Namun, setelah hampir dua bulan aku berjuang dan berusaha, hasilnya NIHIL! Nggak ada yang oke dan sesuai dengan tipeku. Yang ada hanya lelaki gombal, genit, malas, bau, jorok, nggak pernah mandi, suka ngupil sembarangan, hobi kentut, makannya seperti babi nggak pernah di beri makan dan masih banyak sifat-sifat aneh lain. Akhirnya, aku menyerah, gals.
                Aku memutuskan berhenti ikutan acara kontak jodoh dan sementara waktu tidak mau membuka account facebook dan yahoo-ku. Malas aku lama-lama dengan mereka semua. Bertemu dan berbicara menggunakan webcam memang awalnya menyenangkan. Tapi, sungguh hanya AWALNYA saja. Lama-lama terasa juga jarak yang terbentang. Aku dan mereka memiliki topik pembicaraan yang beda. Malas aku, berhubungan dengan teman yang tidak aku kenal dengan baik dan bertemu saja tidak pernah.
                Aku keluar dari warnet setelah selesai menge-print tugas kuliah karena printer di rumahku macet. Mungkin perlu di bawa ke tukang servisnya sekali lagi. Biar genap 15 kali servis dan aku akan mendapatkan harga spesial untuk servis berikutnya. Hahaha.
                Aku berburu lari ke tempatku memakirkan motor. Saking terburunya aku menjatuhkan lembar-lembaran karya tulisku di jalan. Karya tulis itu belum aku jilid sehingga berterbangan. Aku panik dan segera memungutnya agar tidak kotor atau terinjak orang lewat. Kertas itu jumlahnya banyak sekali. Ada 50 halaman! Jadi, pasti membutuhkan waktu cukup lama. Makanya, saat kulihat ada lelaki yang simpati kepadaku, aku langsung menyuruhnya membantuku.
                “Mas, bantuin dong. Banyak banget nih! Keburu keinjak sama orang yang lewat.” Aku memohon.
                “Ya sudah. Kamu ambil yang terbang kesana. Aku ambil yang di sini.” Jawabnya sambil berjongkok memunguti kertas-kertas.
                “Wahh, makasih ya, Mas!” Aku buru-buru mengejar-ejar kertas yang berterbangan. Ada yang terbang ke atas pohon, ke genting, ke tengah jalan ( lebay! ).
                Akhirnya, setelah lari-lari ke sana-sini, karya tulisku selamat. Hanya ada beberapa yang kotor, tak apa. Aku tinggal menjilidnya di fotokopian dekat perempatan. Tapi, sebelum itu, aku harus berterima kasih kepada mas-mas yang tadi.
                Aku menghampirinya. Ia sedang mengobrol dengan penjaga warnet. “Mas, makasih ya udah mau bantuin saya.”
                “Oke. Sama-sama.”
                “Lho, kok mukanya kayak saya pernah liat? Dimana ya? Apa kita pernah ketemu, mas? Atau muka mas yang pasaran? Eh, jangan marah lho mas. Saya bercanda.”
                “Iya. Muka saya memang pasaran kok. Kemarin baru saya beli di pasar.” Jawabnya seraya tersenyum.
                Melihat senyum itu, aku teringat, “ Wah, mas yang namanya Hendri ‘kan? Hahaha. Saya ingat sekarang.”
“Lama nggak on?”
                “Iya. Capek saya mantengin layar laptop mulu. Hehe.”
                “Ke cafe itu, yuk!” Hendri menunjuk dengan jarinya cafe yang terletak di sebelah warnet sekitar 2 meter.
                “Kopi darat, nih?” Aku tersenyum ke arahnya. Seraya beranjak dari tempatku berdiri dan berjalan di sampingnya menuju cafe yang di maksud.
                Kini aku menemukan orang itu. Orang yang telah lama mencari dan aku menunggunya dan memikirkannya. Kuharap, dia juga merasakan yang aku rasakan.

Bye Bye Bye By N'Sync

Bye bye bye
Bye bye
I'm doing this tonight
You're probably gonna start a fight
I know this can't be right
Hey baby come on
I loved you endlessly
When you weren't there for me
So now it's time to leave
And make it alone

I know that I can't take no more
It ain't no lie
I wanna see you out that door
Baby bye bye bye

Chorus:
Don't wanna be a fool for you
Just another player in your game for two
You may hate me
But it ain't no lie
Bye bye bye

Don't really wanna make it tough
I just wanna tell you that I had enough
Might sound crazy
But it ain't no lie
Bye bye bye

You just hit me with the truth
Now girl you're more than welcome to
Give me one good reason
Baby come on
I lived for you and me
And now I really come to see
That life would be much better
Once your gone

I know that I can't take no more
It ain't no lie
I wanna see you out that door
Baby bye bye bye

Repeat Chorus

I'm giving up I know for sure
I don't wanna be the reason for your love no more
Bye bye
I'm checking out
I'm signing off
I don't wanna be the loser
And I've had enough

Don't wanna be your fool
In this game for two
So I'm leavin' you behind
Bye bye bye

I don't wanna make it tough
(Make it tough)
But I've had enough (Bye bye)
And it ain't no lie
(Bye bye)

Don't wanna be a fool for you
Just another player in your game for two
I don't wanna be your fool
But it ain't no lie
Baby bye bye bye
Don't really wanna make it tough
I just wanna tell you that I had enough
Might sound crazy, but it ain't no lie
Bye bye bye 

Selasa, 01 Maret 2011

I Love The Way You Lie By Rihana Feat Eminem

Just gonna stand there
And watch me burn
But that's alright
Because I like
The way it hurts
Just gonna stand there
And hear me cry
But that's alright
Because I love
The way you lie
I love the way you lie
I love the way you lie

I can't tell you what it really is
I can only tell you what it feels like
And right now there's a steel knife
In my windpipe
I can't breathe
But I still fight
While I can fight
As long as the wrong feels right
It's like I'm in flight
High of a love
Drunk from the hate
It's like I'm huffing paint
And I love it the more that I suffer
I sufficate
And right before im about to drown
She resuscitates me
She fucking hates me
And I love it
Wait
Where you going
I'm leaving you
No you ain't
Come back
We're running right back
Here we go again
It's so insane
Cause when it's going good
It's going great
I'm Superman
With the wind in his bag
She's Lois Lane
But when it's bad
It's awful
I feel so ashamed
I snap
Who's that dude
I don't even know his name
I laid hands on her
I'll never stoop so low again
I guess I don't know my own strength

Just gonna stand there
And watch me burn
But that's alright
Because I like
The way it hurts
Just gonna stand there
And hear me cry
But that's alright
Because I love
The way you lie
I love the way you lie
I love the way you lie

You ever love somebody so much
You can barely breathe
When you're with them
You meet
And neither one of you
Even know what hit 'em
Got that warm fuzzy feeling
Yeah them chills
Used to get 'em
Now you're getting fucking sick
Of looking at 'em
You swore you've never hit 'em
Never do nothing to hurt 'em
Now you're in each other's face
Spewing venom
And these words
When you spit 'em
You push
Pull each other's hair
Scratch, claw, bit 'em
Throw 'em down

Crush By David Archuleta

I hung up the phone tonight
Something happened for the first time
Deep inside it was a rush, what a rush

?Cause the possibility
That you would ever feel the same way
About me, just too much, just too much

Why do I keep running from the truth?
All I ever think about is you
You got me hypnotized, so mesmerized
And I just got to know

Do you ever think when you're all alone
All that we can be, where this thing can go?
Am I crazy or falling in love?
Is it really just another crush?

Do you catch a breath when I look at you?
Are you holding back like the way I do?
?Cause I've tried and tried to walk away
But I know this crush ain?t going away-ay-ay
Going away-ay-ay

Has it ever crossed your mind
When we're hanging, spending time girl?
Are we just friends? Is there more? Is there more?

See it's a chance we've gotta take
?Cause I believe that we can make this into
Something that will last, last forever, forever!
[From: http://www.elyrics.net/read/d/david-archuleta-lyrics/crush-lyrics.html]

Do you ever think when you're all alone
All that we could be, where this thing could go?
Am I crazy or falling in love?
Is it really just another crush?

Do you catch a breath when I look at you?
Are you holding back like the way I do?
?Cause I've tried and tried to walk away
But I know this crush ain?t going away-ay-ay
Going away-ay-ay

Why do I keep running from the truth?
All I ever think about is you
You got me hypnotized, so mesmerized
And I just got to know

Do you ever think when you're all alone
All that we could be, where this thing could go?
Am I crazy or falling in love?
Is it really just another crush?

Do you catch a breath when I look at you?
Are you holding back like the way I do?
?Cause I've tried and tried to walk away
But I know this crush ain?t going away-ay-ay
This crush ain't going away-ay-ay

Going away
Going away-ay-ay
Going away-ay-ay