Please...

Dear Viewers,
I shared my stories, my flash fiction, or my flash true story.
So, please do not copy what is written here. If you want to copy, please provide the name of the author and the source.

Don't be a silent reader, please!
Tinggalkan jejakmu disini ^^

Thanks ^^

Jumat, 17 Juni 2011

What The Hell!

13 Juni 2011

Aku mengeluhkan gigiku yang sakit pada mama, dan sorenya kami langsung ke dokter gigi langganan kami. Dia yang biasa mengurus gigiku sejak aku kecil.

"Umur kamu berapa sih, nok???" Tanya Drg. Tunggono
"16." Jawabku lantang.
"Lho, kok bisa??? Harusnya umur sepuluh gigimu sudah gigi dewasa semua. Berarti gigi yang satu itu telat 6 tahun, kok betah?" Terang dokternya sambil tertawa.
"Hah, masa sih???? Terus gimana?" tanyaku.
"Yah, sudah dilihat dulu."

Tapi, setelah dilihat, dokternya ketawa lagi...
"Iya, ternyata benar. Masih gigi susu. Tapi nggak bisa langsung di cabut. Karena belum tau, ada gigi barunya apa ngak."
"Lha, trus gimana???"
"Gini aja, saya kasih kamu surat buat rumah sakit Mitra bagian Radiologi. Lalu di Rongent. Biar keliatan, ada gigi barunya apa ngak, kerena gigi itu memang jarang ada benihnya. Kalo langsung dibaut, takutnya nggak ada gigi barunya, nanti kamu bisa  ompong selamanya."

Iiiihhhhhhhhhhhhh jangan sampeeeeeeee T.T


14 Juni 2011
Rumah Sakit Mitra bagian Radilogi.

Setelah Rongent
"Mah, liat. Ada gigi barunya.... Assiiikkkk aku nggak omponggggg."
"Hahahaha, iya. Berati bisa dicabut giginya."
"Assiiikkk nggak sakit gigi lagiiii..."

16 Juni 2011
Tempat praktek Drg. Tunggono

"Bisa dicabut, tapi masih lama, karena gigi barunya masih jauh. Tapi klao mau di cabut sekarang juga bisa. Nanti kalo 3 sampai 4 bulan gigi barunya belum keluar juga, nanti biar gusinya di lubangi untuk mempermudah keluarnya gigi baru.

Sekitar pukul 16.40 gigiku dicabut. Nggak sakit memang. Tapi begitu aku sampai dirumah, sekitar pukul setengah tujuh, gigiku sakit bukan main. Aku sudah mekan obat penghilang rasa sakit, tapi kok masih sakit, yah? Apa obatnya nggak mempan???

Akhirnya sekotar pukul setengah delapan malam, aku memilih utuk tidur. Dan besoknya aku bangun pukul setengah enam pagi. Tidur yang luar biasa, bukan?? 10 jam!!

Setelah sarapan gigiku sakit bukan main, karena aku tak sengaja menggunakan gigi bagian kiriku utnuk mengunyah. Benar-benar tak terbayangkan menderita sakit gigi karena habis dicabut di umur 16. Memalukan.

Ah, ya aku ingat. Ada lagu yang mengatakan, "lebih baik sakit gigi dari pada sakit hati." 
Yah, walaupun aku sebenranya tak tau seperti apa rasanya sakit hati, tapi sepertinya itu jauh lebih baik, kaerena aku tetap bisa makan dengan mudah tanpa harus memiringkan kepala untuk menghindari gigi ompongku.