Please...

Dear Viewers,
I shared my stories, my flash fiction, or my flash true story.
So, please do not copy what is written here. If you want to copy, please provide the name of the author and the source.

Don't be a silent reader, please!
Tinggalkan jejakmu disini ^^

Thanks ^^

Jumat, 27 April 2012

I'm Sweetseventeen!

Hari ini adalah ulang tahunku yang ke 17. Saat pulang sekolah teman-teman dekatku mengguurku dengan air dan juga melempariku dengan tepung ; mama juga membelikanku baju baru ; belum lagi aku meminta sepatu sekolah baru...

Sepulang sekolah aku duduk di depan notebook-ku, membaca dan membalas satu persatu ucapan dan doa-doa dari teman-temanku di Facebook...

Sampai akhirnya terhenti pada post dari saudara kembarku sendiri... Nggak nyangka dia bakal ngucapin kau selamat ulang tahun. Dan yang membuat aku terteguan adalah ucapannya...

A pauw...
you're the one I born with...
you're a friend when I need to sharing..
you're a ear to hear all my tears and laughed..
thx for everything :p
today, both of us are celebrating our sweetseventeen birthday..
and I just want to say....
"Happy birthday, Apauw... Wish u all the best.. I hope u always be happy and healty... "




Kalimat yang paling menyentuh hatiku adalah : "you're a friend when I need to sharing.."

karena ketika membaca kalimat itu, pikiranku langsung melayang pada masa-sama itu. Masa-masa paling berat dalam hidup kami. Masa saat kami kehilangan Alm. Papa...

Kami berbagi, kami menangis bersama, kami bahkan mandi bersama saat itu... Kami benar-benar saling melengkapi....


Makin lama, aku menangis makin keras mengingat hari ini adalah hari ulang tahunku dan papah sudah tidak ada disisiku....

Saat kusadari tangisku mengeras, aku segera berlari keluar kamar dan berlari meuju kamarku sendiri, dan menganis sekeras-kerasnya.

Aku ingat, dulu, setiap aku dan saudara kembarku ulang tahun, kami selalu datang kerumah papah, membawakan mia ulang tahun dan juga tart...

Satu hal yang aku yakin, aku berteiak dalam hati : kenapa papah nggak ngucapin aku selamat ulang tahun? paling tidak di dalam mimpi....

aku ingat itu, air mataku terus meleleh... saat ini pun aku sedang menangis, sampai teramat sering aku salah mengetik karena panglihatanku yang tertutup olah air mata...

Yang ada dipikiranku saat ini hanyalah : aku harusnya nggak disini... aku harusnya kelaut, bawain papah mie ulang tahunku, kayak dulu.......... agar papah ikut senang atas ulang tahunku ini....

Kemudian aku kembali  ke depan komputerku, melanjutkan menulis di blog ini dan aku menulis status di Facebook-ku, aku bilang "rasanya aneh menyadari papah udah ngga ada..."

Kakak laki-lakiku mengomentari " papah ada di hatimu, hatinya A Chien, Jeje, juga Ooh."

lalu aku membalas, "aku kangen papah......."

Kemudian ada sepupuku yang mengomentari " kamu sih, waktu papah ada di sia-siain. Sekarang gimana?"

Aku mengangis makin keras, aku berlari lagi ke kamarku dan aku mendapati diriku menangis makin keras....
Aku nggak menyangka ada yang masih mengira aku seperti itu, ada yang masih salah pahan seperti itu, dan aku nggak menyangka ada yang mengatakan hal yang salah itu padaku saat aku berulang tahun yang ke tujuh belas...

Yang tau, mamahku menelepon sepupuku itu dan menyatakan kebenaran-meluruskan masalah selama ini. Dan sepupuku memohon maaf........



Sekarang kami sedang bersiap-siap untuk pergi kelaut (sesuai permintaanku) mama sedang memasak mie ulang tahun dan aku sedang menulis semua ini. Saudara kembarku juga belum pulang dari kerja kelompok...

Aku lega, setidaknya aku akan lega karena ini.....



Minggu, 15 April 2012

Kembar Kuadrat

apa yang kau pikirkan saat membaca judul postingan ini?
oke, langsung saja aku bercerita...

Aku adalah anak kembar, eits, tapi bukan kembar empat (bisa saja kalian salah mengartikan karena judulnya, makanya, baca dulu yeee ^^)

Dan aku mempunyai teman kembar juga. Kami berempat bermain bersama sejak di taman kanak-kanak. Saat sekolah mengenah pertama kami memang berpisah, tapi saat SMA kami bersama lagi. Dan hubungan pertemanan kami jadi semakin dekat.

Kami hanyalah sempat orang cewek yang biasa-biasa saja. Dalam hal prestasi maupun pergaulan. Terutama saudara kembarku yang hampir selalu menjadi jara kelas.

Selepas sekolah, kami sering berkumpul di pos satpam. Kami menamai tempat nongkron gitu "Ambyah's Corner" karena pak satpam nya namanya Pak Ambyah.

Setiap kali kami nongkrong disitu, pasti heboh. Karena canda gurau kami, dan kenakalan kami.

Lama-lama, kami menamai diri kami "kembar kuadrat" hehehehe

Kami berempat terkadang bertingkah aneh, seperti meniru adegan iklan karena kami salah empat dari korban iklan wkwkwkwk. Dan kami juga menyambung-nyambungkan iklan yang satu dengan iklan yang lain.

Tingkah kami yang lainnya adalah, kami sangat suka mengusili salah satu teman kami yang bernama antoni. Dai gendut banget, beratnya satu kwintal lebih. Kami sering mengusilinya, tapi kami juka sering membantunya mengusahakan menurunkan berat badan. Misalnya, kami memaksanya pulang jalan kaki, tidak minum es dan sebagainya. Kami baik kan?? *kedip-kedip*

Aku dan salah satu dari si kembar itu, memiliki cita-cita dan hobi yang sama. kami ingin menjadi koki dan suka memasak. Kami bergagi apa saja. Informasi mengenai sekolah perhotelan dan sebagainya.

Ada banyak yang aku dapa tdari persahabatan kami.
Terima kasih telah menjadi sahabatku @Lita_Vict @apriel_lolipop
^^

SP (Sarjana Perhotelan, bukan Saus Pedas!)

hhmmm... bukan baru-baru ini aku mengarahkan hidupku pada dunia dapur. Tapi sudah semenjak aku menyadari bahwa aku benar-benar jatuh cinta pada dunia ini. Aku adalah seorang anak dari empat bersaudara, yang hidup dari 'dunia dapur'. Yang aku maksud adalah, ibuku membuka sebuah rumah makan seafood.

Aku besar di lingkungan 'dapur'. aku bermain di dapur, aku bahkan menghabiskan liburanku, tak peduli berapa panjangnya, di dapur untuk membantu ibuku dan para pembantu-pembantunya. Terkadang aku dan beberapa pembantu membuat kompetisi, seperti balapan mengupas bawang putih dan sebagainya.

Setiap harinya, aku ada diantara mereka, dan aku selalu berkata, "makan malam hari ini apa?" Selalu, sampai mereka terkadang mengingatkanku untuk menanyakan hal itu. Aku juga sering mengatakan, "nanti kalau mau masak panggil aku yaaa, aku mau ikut." saat itu aku belum sadar akan rasa sukaku, tapi aku hanya ingin melakukan apa yang aku sukai dan membuatku tertarik.

Pernah, suatu hari, aku mengikut salah satu dari pembantu ibuku memasak makan malam untuk para pembantu-pembantu lainnya. Saat itu, aku yang belum mempunyai keahlian apapun dalam dunia masak-memasak, hanya ikut-ikutan, dan sok tahu dengan membubuhkan beberapa merica dan garam. Dan kau tahu hasilnya?
Hasilnya pedas merica!
Dan mereka hanya senyum-senyum, membuatku merasa sangat bersalah :(
Sekarang pun aku masih sangat suka dengan aktivitas-aktivitas dapur. Saat libur tiba, aku hampir selalu membuka kumpulan buku resep yang dikumpulkan ibuku, dan mencari resep yang sekiranya bisa aku dan saudara kembarku buat untuk meramaikan liburan kami.

Kami sangat suka aktivitas kami itu. Mengasyikan dan beda dari yang lain. Dan biasanya, setelah kembali kesekolah, beberapa mata pelajaran meminta kami untuk menceritakan liburan kami. Dan aku sangat bangga dan percaya diri untuk mencertikana liburanku, dan masakan-masakan apa saja yang telah  kami buat.


Jika kau tanya padaku seberapa besar rasa sukaku pada dunia masak, aku tidak bisa menjawabnya. Kenapa? Karena tidak ada sesuatu yang bisa aku gunakan atau aku katakan untuk mengungkapkan cintaku. Saat aku sadar, aku sudah benar-benar jatuh cinta. Dan aku tak mampu berpaling.

Sebenarnya ada beberapa kenginginan untuk masa depanku. Seperti menjadi novelis, atau cerpenis, dan bahkan fashion designer. Dan yang terakhir ini yang membuatku sempat goyah. Aku sempat memutuskan untuk kursus memasak saja, dan kuliah fashion designer.

Tapiiiiiiii, setelah kalimat itu meluncur begitu daja dari bibirku. Ada sesuatu yang hilang dalam hatiku. Aku bukannya berlebihan. tapi benar saja. Dulu, saat aku selalu mengucap bahwa aku akan menjadi seorang koki, aku selalu membayangkan diriku dengan berbalut pakaian putih khas para koki, danberdiri diantara peralatan dapur yang lengkap dan memasak ini-itu.

Tapi, setelah aku mgngucap kalimat itu, yang keluar dalam otakku adalah diriku yang duduk di ruang kuliah dengan wajah serius mendengarkan dosen menjelaskan tentang pemulihan warna. Dan itu menbuatku bergidik.

Hehehe, tapi sekarang tidak lagi. Aku sudah mengarahkan hidupku kearah yang benar. Dan aku sudah tidak sabar akan mendapatkan namaku berubah menjadi 'Mensiska Johana Suswanto, S.P'

SP, sarjana perhotelan, bukan saus pedas seperti yang dikatakan teman-temanku yaaaa :)

Sekian dari
[Johana Yoe]