Please...

Dear Viewers,
I shared my stories, my flash fiction, or my flash true story.
So, please do not copy what is written here. If you want to copy, please provide the name of the author and the source.

Don't be a silent reader, please!
Tinggalkan jejakmu disini ^^

Thanks ^^

Sabtu, 25 September 2010

Twin Sister or Not????


Hi all...
Long time no see... ^_^
My name is Mensiska Johana Suswanto.
I have twin sister named Mensiska Jolanda Suswanto.

Lihat, apa kami berdua mirip?
hmm, sekilas mungkin mirip...
Tapi, kalau kalian sudah sering melihat kam berdua.
Kalian pasti bisa membedakan kami berdua...
hehehehehe


Pernah, suatu ketika saudara kembarku, Jolanda, mengajakku untuk bertukar kelas. Aku menyetujuinya, sekalian untuk mengetes teman-temanku. Bisa tidak mereka membedakan kami berdua.
Tapi, coba tebak!
Aku baru satu langkah memasuki kelas saudara kembarku. Tiba-tiba ada salah seorang teman sekelasnya yang juga temanku, berkata, "Ngapain kamu kesini?" aku terkaget mendengar ucapannya. "Kelasmu kan ada disana." lanjutnya menunjukkan kelasku.
Tak usah ditunjukkan juga aku sudah tau dimana kelasku!
Aku langsung berlari meninggalkannya dan menyusul saudara kembarku yang sedang berjalan menuju kelasku.
"Tidak jadi! Sudah ada yang tau!" kataku pada saudara kembarku saat itu.


Kalau begitu benar kata orang, kami tidak mirip. Meskipun saat itu aku sudah berdandan dengan gayanya, memakai anting-antingnya, jaketnya, dan juga tasnya. Tapi tetap saja bisa dibedakan!

Pernah juga suatu ketika, aku dan saudara kembarku berdua berdiri di depan cermin. Kami mencari-cari apa yang mirip diantara kami.
"Apa ya, yang mirip??" tanya sadara kembarku itu.
Dia sedikit lebih gemuk dari pada aku. Banyak yang bilang kalau ia memakan jatah makananku. Padalah tidak sama sekali. Justru sebaliknya aku lah yang suka memakan jatahnya!
hahaha
Lama kami berdiri di depan cermin, tapi kami tidak menemukan juga pa yagn kami cari...


Kalau kata orang Jawa, anak kembar yang lahir dulu itu adiknya.
Tapi aku tak mau mengakuinya!
Aku lah kakaknya!
Benarkan teman-taman?
Aku kakanya kan???
Ya..ya..ya..???

Oleh :
Mensiska Johana Suswanto
^_^
Ps: untuk saudara kembarku, jangan marah ya...
hehehehe


Rabu, 08 September 2010

Miracle of Love

ni cerpen aku yang lain...sebenernya judulnya bukan thu..tp di ganti...biar lebih keren gitu...heeheh.....met enjoy deh!


Semua seperti tidak nyata. Semua ini benar-benar di luar pikiranku semula. Aku benar tak pernah menyangka akan terjadi seperti ini. Tapi, mungkin Tuhan punya hiikmah di balik semua ini. Semoga saja. Aku berdoa.

“Gara-gara kamu sih!”keluh Rena Milliyana kepadaku.

“Kenapa kamu yang marah. Aku tahu semua ini gara-gara aku, tapi kamu ‘kan nggak kenapa-kenapa. Justru yang jadi korban itu aku. Heran deh kenapa kamu yang sewot!”

“Iya. Sudut pandangmu yang bilang kalau yang jadi korban itu cuma kamu.”

“Cuma aku? Berarti ada yang lain dong?” tanyaku.

“Hallo, tentu saja itu aku. Kamu pikir kenapa dari tadi aku ngomel-ngomel nggak karuan? Hah?”suaranya meninggi.

Kepalaku seketika jadi pusing. Rasanya berat sekali setelah mendengar sesuatu yang sebelumnya tidak terpikirkan olehku.

Rasanya baru kemarin kejadian ‘salah tembak’ terjadi. Sekarang aku mendengar kenyataan bahwa sahabatku sendiri menyukai korban ‘salah tembak’ku. Mungkin kenyataannya akan lebih baik jika waktu itu aku tak membenarkan ucapan’nya’ mengenai aku yang sengaja menembaknya. Tapi kini sudah amat terlambat. Gebetanku pun sudah ilfeel padaku.

“Apa? Maksud kamu?”

“Nggak usah pura-pura nggak ngerti!”dia belari sambil membanting pintu kelas.

$$$

“Kenapa? Sakit kepala? Sakitnya kambuh lagi?”Tanya Kak Zen.

“Hah? Memangnya kenapa?”tanyaku tanpa memperlambat langkahku sedikitpun. Menolehpun tidak.

“Habis dari tadi diem aja. Kamu nggak papa ‘kan?”

“Oh, itu, nggak papa kok.”aku memaksakan senyum sambil sedikit menoleh atas perhatiannya.

$$$

“Kemaren kamu pulang bareng Kak Zen ‘kan?”Tanya sebuah suara sinis dibelakangku. Rena.

“Na, sorry. Aku nggak bermaksud nyakitin kamu. Kalau tahu kamu suka sama dia, so, pasti nggak bakal aku mau ngeiyain dia. Na, janji deh aku putusin dia kalau ada waktu yang pas.Janji!”aku langsung nyerocos.

“Dan waktu yang tepat itu sekarang!”suaranya sudah mulai turun.

“Oke, aku putusin dia sekarang.”ujarku mantap.

$$$

“Kak!”

“Kenapa? Kangen?”Zen mencoba bercanda.

Aku tetap diam mencari kata yang tepat.

“Kenapa?” untuk kesekian kalinya dia bertanya begitu.”Kamu nggak suka joke aku barusan ya? Sorry,deh! Eh, nanti pulang kita mam…”

“KAK, AKU MAU KITA PUTUS!”

“Eh, aku nggak denger kamu barusan ngomong apa. Coba ulangi.” Kak Zen memansang tampang ‘biasa saja’. Berarti dia nggak bo’ong.Dia bener-bener nggak denger.

“Aku mau putus.” ulangku lirih.

“Kamu yakin?”

Aku menengadah. Lalu, dengan perlahan namun berarkhir pasti, aku mengangguk kecil.

Mukanya menjadi pusat pasi, matanya terlihat tak bercahaya. Bertolak belakang sekali saat di melontarkan joke tadi. Aku jadi merasa tidak enak hati kepadanya. Maaf ya kak!

$$$

Entah perasaan apa ini. Yang pasti rasanya ingi menangis saja. Tuhan, inikah hikmah yang kau beri atas semuanya? Aku berjalan tanpa arah.

Tiba-tiba aku teringat, aku pernah membaca novel remaja yang ceritanya tentang remaja perempuan memutuskan pacarnya karna alasan yang sama denganku. Sahabatku mencintai pacarku. Seharusnya aku marah. Tapi, aku tahu, kisahku tak akan berakhir seperti remaja perempuan itu. Alasannya klise, karna aku tak mencintai pacarku.

Ini semua terjadi gara-gara aku yang ceroboh ini,bisa-bisanya menatap orang lain di saat sedang menembak seorang cowok. Itu semua karena aku grogi.

Aku menengadah ke langit sore. Sudah pukul berapa sekarang? Ah, disitu ada seorang bapak yang sedang duduk-duduk di taman sendirian. Aku menghampirinya.

“Maaf,pak. Ini namanya jalan apa ya,pak? Trus sekarang jam berapa.pak?”

Tidak ada sahutan.

“Pak?”

“Dia ayah saya. Beliau memang sedikit tuli. Siapa namamu? Apa kau tersesat? Sebutkan saja alamatmu, biarku antar saja. Sudah petang.”ujar seorang pria berusia sekitar 22 tahun didepanku sambil memegang dua buah botol minuman.

Oh God! Ini dia hikmah dari semua ini. Thanks untuk cowok cakepnya, Tuhan!

Selasa, 07 September 2010

Mau yang terbaik


Tuhan,
Aku cuma mau yang terbaik
Untuk sesuatu yang pastinya lebih baik
Untukku dan untuk semuanya
Karena
dariMu yang terbaik.

Sabtu, 04 September 2010

"Topeng Hidup"

Aku merasa memakai topeng sekarang ini..
Adakah yang mau membantu ku melepaskannya?
Atau memang aku harus melepasnya sendiri?
Aku merasa panas di dalam sini. tolong, bantu aku...!

Topeng ini terbuat dari apa, sih?
Hingga aku tidak bisa bedakan mana yang benar dan salah?

Topeng ini terbuat dari apa, sih?
Sampai aku tak bisa melihat apa yang ada di samping kanan-kiriku
Tak bisa melihat sedikit cahaya saja dari matanya
Karna, yang aku lihat cuma temaran langit dan kegelapan...

Tuhan, aku butuh udara untuk bernapas di dalam sini...
Tuhan, aku ingin sedikit saja lihat kilau cahaya matanya...
Mata yang memberiku kehidupan

By: Chien
Tegal, 5 Sept '10
pkl.11.59 WIB

Kamis, 02 September 2010

"Hidup Adalah dukka"

Ini sebuah cerita yang mungkin terinspirasi dari kehidupan umum manusia.....let's check it out!


Setiap hari, tidak akan berlalu begitu saja tanpa sesuatu yang terjadi, berpengaruh besar maupun kecil, yang akan menjadi kenangan maupun tidak, semuanya pasti akan ada yang terjadi.
tapi, bagaimana jika yang kita hendaki dan kita harapkan malah berbalik 180 derajat menjadi berantakan? Bagaimana kalau malah berbalik meninju kita dan menimbulkan rasa sakit yang dalam?
Kita merasa hidup kita akan sempurna kalau saja itu terjadi sesuai harapan kita, dan kita merasa terpuruk ke jurang tak beralas saat tahu semuanya tidak akan terjadi dengan sempurna...
Lalu, apa yang harus kita lakukan untuk menghindari itu? Menghindari rasa sakit yang berlebihan?
ya, kita harus berlapang dada. Menerima segalanya tidak akan terwujud sama dengan asa kita. Kata orang ,hidup adalah dukka. Bahkan Sang Buddha pun berkata begitu.
Kita harus melakukan sesuatu yang bermanfaat yang bisa membuat kita bahagia di hidup yang dukka ini.
Yaitu, kita harus beryukur dengan apa yang kita lakukan sekarang, nikmati masa sekarang, masa di mana anda masih bisa berkumpul dengan keluarga, teman, masa di mana anda masih bisa menjadi anak-anak...
Karena, tidak ada yang seindah masa sekarang..........

Semoga cerita di atas bisa menjadi sesuatu yang berguna bagi anda semua...Thanks , all atas waktunya membuka blog kami...

By: Chien
Tegal, 3 Sept '10
pkl.13.35 WIB

Aku tidak tau, aku berada di posisi yang benar atau salah, yang pasti semua tak suka ini.

Semua orang bilang, masa SMA adalah masa-masa yang paling menyenangkan.

Tapi, apa benar menyontek atau bekerja sama dalam ulangan bisa membuat masa SMA kita menyenangkan???

Atau,

Masa SMA kita baru menjadi menyenangkan setelah kita menyontek, begitukah?

Apa masa SMA-ku menjadi menyedihkan karena di ulangan kemarin aku tidak menyontek???

Tentang kenyataan

hidup benar-benar perlu pengorbanan...

Andai di dunia ini ada tombol Undo, yang bisa mengembalikkan kita ke masa lalu.
Kalau benar ada, aku akan menekannya sampai akhir,
dan aku akan memulai hidup dari lembar yang paling baru...
dan jika ada tombol Delete,
akan kuhapus semua kesalahan-kesalahnku...

Tapi sayangnya, itu tidak mungkin terjadi...
Tetapi, meskipun ada,
aku tidak akan pernah menekannya,
karena aku sudah cukup bahagia dengan kehidupanku yang sekarang ini...