Please...

Dear Viewers,
I shared my stories, my flash fiction, or my flash true story.
So, please do not copy what is written here. If you want to copy, please provide the name of the author and the source.

Don't be a silent reader, please!
Tinggalkan jejakmu disini ^^

Thanks ^^

Selasa, 12 Oktober 2010

Playgirl Musiman

hoi, nie cerpen kesekian yang di muat di blog ini...met baca ya^^


“Oh my God! Olla!” aku lari terbirit menghampiri Olla.

“Ape?” Tanya Olla binggung. “Loe mau minta maem? Jangan ame gue, dong! Ame emak loe tuh sana!” Olla berujar sambil menunjuk gerbangsekolah. Maksudnya mau menyuruhnya pulang kerumah, minta disuapin.

“Terserah loe mau bilang apa! Bilang gue laper, kek! Haus, kek! Stress, kek! Gila, kek!Yang penting tuh loe udah bikin gue mati gila!”Berondongku. Jigongku langsung mencelat ke muka Olla.

“Perasaan setahu gue stress sama gila tuh sama, deh.” Sahut Olla sambil memandang kedepan. Menerawang. Berpikir apa bedanya stress sama gila?

“Stress itu ya kayak tetangga gue. Usahanya bangkrut, jadi kayak gitu, STRESS! Lha kalo gila ya kayak ELO!” Makin banyak deh air suci milikku menghujam pipI mulus Olla. “GILA! GILA! GILA! Sekarang loe pacarin si Christ? Hah? Jawab! Si Christian Gunandar anak kelas tetangga yang baiknya nggak ketulungan itu?” Aku memberondong pertanyaan lagi.

“Tikaaa…..” Ujar Olla sok penyabar yang berusaha menyabarkan orang yang sedang ‘mengamuk’ di tengah sekolah. “ Loe tanya tentang itu?”

“He-eh.” Aku tampak tak sabar.

“Jawabannya Cuma satu kata, tida huruf dan satu suku, yaitu : IYA !” Olla segera berlari ke kelas karena sebentar lagi…

KKRRIIIIINNNGGGGGG!!!!!

Yup! Bel sudah baerdenging.

Kulihat Olla berlari melewati kelas 11 IPA 1. Dan Christ ada di sana, menatapnya dan senyum padanya. Wah, dia yang ke-7.

aaa

Ola dan aku bersekolah di sekolah swasta terkenal sepenjuru negeri ini. Wakti SMP. Olla dan aku tidak pernah satu kelas, tapi, berita temtang keluarganya menyebar cukup santer di sekolah.

Pengkhianatan akan kesetiaan janji pernikahan yang diperbuat ayahnya. Desas-desus kabar mengatakan kalau ayahnya ‘main’ perempuan di depan mata istrinya dan dihadapan anak-anaknya meski bundanya berusaha menutupinya.

Kabarnya, kejadian itu terjadi tidak hanya sekali. Setelah sempat bersujud, tunduk sampai mencium kaki istrinya segala, memohon agar ia diterima kembali sebagai kepala keluarga -- sang istri memaafkan demi anak-anaknya—dan bersumpah akan setia lagi kepada istrinya, ia malah kalap karna melihat anak-anaknya mulai berbeda pandangan terhadap ayahnya. Dan gara-gara itu ia mengamuk kepada istrinya, lagi. Berulangkali hal tersebut terjadi dengan alasan berbeda.

Dan ini kudengan sendiri dari Olla : Aayahnya tidak bekerja. Selalu mabuk di pos ronda RT sebelah dan suka merayu anal ABG di depan Olla sendiri wakti ia masih SD.

Waktu ia merpersiapkan diri masuk SMP, ayahnya merokok tepat di depan adik Olla yang tertidur di pangkuan bundanya dengan asap rokok mengepul memenuhi ruangan dan di sebelah Olla yang sedang belajar,

Dan kemarin, ku dengar orang tuanya bercerai. Bunda, Olla dan adik laki-lakinya—sekarang masuk SMP – pergi dari rumah. Bundanya melamjutkam kariernya yang sempat tehalang olah suaminya yang urakan, yaitu menjadi pragawati.

katanya, ayahnya lebih memilih gadis dari RT sebelah ketimbang bundanya. Dalam hati, aku berpikir mau-maunya seorang gadis dengan laki-laki yang, maaf, sudah punya anak. Itu sih sebenarnya tidak masalah, tapi masalahnya jika dia mendekati (lebih tepatnya didekati) ayah Olla sebelum berstatus ‘sendiri’.

Tampaknya, dari pengalaman hidupnya semasa kecil dan derita bundanya, ia menjadi Olla yang sekarang ini. Playgirl ‘Musiman’.

aaa

“Gimana, sih ceritanya sama Christ?” Tanyaku ingin tahu.

“Ya…Begitu.” Jawab Olla sekenanya.

“KOk ‘begitu’?” Tanyaku balik. Kadang aku bingung deh ngadepin Olla. Suka kadang lemot.

“Ya…Gimana, sih orang pacaran? Masa masih ditanyain? Kayak loe nggak pernah pacaran aja.” Jawab Olla setelah berpikir keras mencari jawaban yang ujungnya juga nggak ketemu.

“Gimana ceritanya kok bisa sampae jadian?” Aku berusaha memperjelas pertanyaan.

“Ehm…” Olla tampak mengingat. “Nggak tahu. Tiba-tiba aja dia nembak gue.”

“Pede abis loe!” Aku memukul pundaknya pelan.

Olla hanya tersenyum.

Ada yang janggal. Nggak mungkin si Christ yang alim begitu tanpa tedeng aling-aling langsung nyelonong bilang suka sama cewek yang dijuluki ‘Playgirl Musiman” ini.

Biasanya, kalau Olla ingat sama kelakuan ayahnya atau dia lihat, minimal mendengarkasus KDRT atau semacamnya, dia bakal ngamuk saat itu juga dan menyumpah serapahi makhluk yang baernama ‘ laki-laki’.

Terkadang malah sampai terbawa mimpi. Dan jika hal yang disebutkan di atas sudah terjadi, bah..si Olla bakal kumat.

“Loe keingetam bokap loe?” Tanyaku hati-hati.

Olla kaget namun segera sadar dari kekagetannya. Ia menggeleng.

“Terus? Jangan-jangan tetangga depan rumah loe mau cerai ya? Kenapa? Suaminya selingkuh?” Aku berusaha menjaga nada bicaraku. Maksudnya agar tidak menyinggung Olla.

“Nggak,tuh! Bang Zul sama istrinya baik-baik aja.”

“Terus, “ Aku mengawasi wajah Olla, apakah ada perubahan raut di wajahnya. “Kenapa… Christ…” Aku binggung bagaimana cara Tanya nya?

“Dia…aku ngerasa, apa yah? Pokoknya ada yang beda dari dia.”

aaa

“La1” Christian memanggil Olla.

Sekarang ini jam istirahat, tapi sebentar lagi masuk. Jadi, aku dan Olla buru-buru masuk ke kelas. Eh, malah di stop sama si Christ. “Sebentar aja. Aku tahu kamu buru-buru. Habis ini pelajaran Pak Tobing ‘kan?” Christian memasang senyum ‘grogi’. Apa nih maksudnya?

“Aku… mau bilang.. ehm..” Christian terbata. Ia tampak menunduk dan berpikirkeras.

Aku makin bingung rasanya.

Dan tanpa angina dan tiada hujan, Christian mengangkat wajahnya dan bicara dengan lancar dan serius.

“Aku janji nggak bakal nyakitin kamu, bikin nangis kamu, kecewa, marah, sedih gara-gara aku atau siapapun. Aku lindungi kamu. Akan selalu dan itu pasti. Udah dulu, ya! Pak Tobing udah kelihatan, tuh. Masuk, gih!” Christian tampak memberikan senyum terbaiknya hanya untuk Olla.

“Hah? Thanks..” Olla kaget dan tak bisa berkata-kata.

Kami berdua langsung putar badan dan maujalan lagi sebelum di stop sama Christian lagi. Heran, deh…Nih orang hobi kok nyetopin orang jalan, sih? Apa karena pengaruh kasmaran?

“Ayah kamu…kita beda. Beliau nyakitin kamu, ninggalin kamu, bikin kamu ngeluarin airmata…aku..janji,” Christian mengambil nafas panjang.”Janji nggak akan nyakitin kamu, nggak akan ninggalin kamu, dan nggak akan biarin kamu sedih dan nangis gara-gara aku atau orang lain yang nyakitin kamu.” Christian nampak serius dengan ucapannya. Kelihatan dari matanya.

Christian membalikan badan dan Olla menarik sikunya.

“Christ!” Olla memutar kepala ke arahku. “Tika,”

“Yup!” Aku menyahut.

“Ayah…kemarin..sudah nggak a-ada,” olla menarik nafas dalam. “Gara-gara miras oplosan.”

“Sabar, ya… Aku turut berduka…” Aku sangat kaget.

“Sabar, La. Kita berdo’a semoga beliau diterima di sisinya. Aku akan gantiin posisi ayah kamu. Jagain kamu.” Christian menggenggam tangan kecil Olla.

Olla mengangguk. “Christ, omongan kamu tadi, walaupun masih janji, aku mau percata kamu.”

Wah, happy ending, nih. Selesai, dehpetualangan si Playgirl ‘Muaiman’.

Sabtu, 09 Oktober 2010

We Love You, Mom !


10-10-10

hmmm....
apa yang kalian pikirkan dengan hari minggu ini, teman?
Sial...atau apa?

Apapun yang kalian pikirkan...
yang pasti, hari ini adalah hari yang aku tunggu-tunggu....

hari ini,
Minggu, sepuluh oktober 2010
Mamaku tercinta berulang tahun yang ke 54

Hfff

Tau, tidak teman?
Kemarin,
sesaat sebelum arisan yang aku ikuti di kocok, aku memaksa semua temanku yang mengikuti arisan itu dengan tampang memelasku untuk memberikan seluruh uang arisannya padaku, siapapun yang mendapatkannya...
hahaha

Kau tau apa alasannya???
Itu karena aku tak punya uang untuk membeli kado untuk mamaku...!
Betapa payahnya kami, bukan?
Sudah tau mama tercinta mau berulang tahun, eh malah tak punya uang...?
Untung saja semua mau membantu kamu dan mendukung kami.
Terma kasih teman!


Pagi tadi sekitar pukul 7, aku dan saudara kembarku berangkat ke Vihara.
Setelah kebaktian selesai, kami naik becak untuk mengambil kue tart pesanan kami.
Setelah itu kami membungkus kado untuk Mama.
Kami baru membungkusnya, karena, kamu taulah, sebagai seorang pelajar yang baik, aku dan saudara kembarku sangat sibuk disekolah
hahahaha

Selesai itu semua, kami langsung meluncur pulang kerumah.
Perjalanan pulang, kami menggunakan angkutan umum.
Kau tau, betapa takutnya aku akan merusak kue tart yang cantik ini??
Tapi, untung saja musik dangdut atau goncangan karena jalanan yang semakin rusak tidak menghancurkan kue yang kupegang itu...

Hufff
leganya, akhirnya sampai juga dirumah!
Aku mengomando semua pembantu dirumahku untuk bersembunyi sambil menunggu mamaku pulang dari tempatnya sarapan.

hm, sekitar setengah jam kami menunggu,
mama pulang dengan motornya.
Aku dan semuanya menjadi panik.
Kami semua masuk ke dalam dapur.
Kututup setengah pintunya,
dan kami bersembunyi dalam diam.

Dan....
"Sureprise...!!"
Mamaku terkejut dengan kedatangan kami sambil bernyanyi "Happy Birthday"
Saking terharunya, tak urung saudara kembarku yang bertugas membawa kue tart menangis.
Hehehe
Dia memang cengeng!

Ternyata tidak sia-sia rencana yang telah menghabiskan banyak waktu dan uang kami. Semua berjalan sangat lancar!



Happy Birthday, MOM!
We love you!
^o*