Please...

Dear Viewers,
I shared my stories, my flash fiction, or my flash true story.
So, please do not copy what is written here. If you want to copy, please provide the name of the author and the source.

Don't be a silent reader, please!
Tinggalkan jejakmu disini ^^

Thanks ^^

Sabtu, 15 Januari 2011

Selalu dalam hidupku, Selau dalam hatiku...

 Sebenarnya, cerpen ini selesai kubuat sehari sebelum hari Ibu tahun 2010 kemarin, tapi aku benar-benar lupa untuk mem-postingnya di Blog dan yang lebih parahnya lagi: aku lupa menyerahkannya pada Mama-ku... T.T


Lagu Bunda dari Melly Goeslaw mengalun lembut menentram hatiku saat ini.
Aku duduk seorang diri.  Semua hadir kembali dan terlihat jelas didalam mataku. Ketika ia membelai rambutku. Tatapannya yang menenangkanku, dan senyumnya yang selau membuatku untuk ingin terus melihatnya.
Kerja kerasnya selama ini tentu membuahkan hasil yang tidak sedikit. Kerja kerasnya selama ini bukan hanya menyekolahkan kami. Ia mendidik kami, memberikan kasih sayang kepada kami. Itulah pengorbanan pertama dari seseorang yang begitu tulus yang pernah kukenal.
Pikirkupun melayang
Dahulu penuh kasih
Terlihat jelas bagaimana perjuangannya membesarkan kami. Membanting tulang sekian tahun. Menjadikan kami “Manusia”.
Teringat semua cerita orang
Tentang riwayatku
Bagaimana mereka bicara padaku seperti apa ibuku waktu dulu, bagaimana perjuangan ibuku membesarkanku. Betapa kerasnya perjuangan ibuku mengatasi permasalahan keluarga kami.
Aku ingat bagaimana orang-orang diluar sana menatap sebelah mata keluargaku. Bagaimana mereka membicarakan kami.
Nada-nada yang indah
S
lalu terurai darinya
Tangisan nakal dari bibirku
Takkan jadi deritanya
Caranya menasihatiku, memberi solusi akan semua problem-ku. Bagaimana pedulinya ia terhadap teman-temanku. Ia selalu menemaniku. Menenangkanku.
Saat aku merengek meminta sesuatu, aku tau ia sedih. Kami memang tak seperti keluarga-keluarga lainnya. Ia selalu membuatku nyaman dan mengerti akan kata-katanya.
Tangan halus nan suci
T
lah mengangkat tubuh ini
Tangannya yang hangat, yang membelaiku, yang menemaniku saat aku rapuh. Hanya dengan sentuhan tangannya, aku tahu. Aku tahu betapa besar kasihnya terhadap kami, anak-anaknya.
Jiwa raga dan seluruh hidup
Rela dia berikan
Saat ini, hampir 30 tahun sudah ia menemani kami. Ingin aku membalas budinya. Ingin aku memeluknya dan berkata. Kami anakmu, dan kami mencintaimu.
Oh bunda ada dan tiada dirimu
Kan slalu ada di dalam hatiku

     Ia adalah cahaya dalam hidupku. Ia yang mengenalkanku pada dunia. Ia menuntunku keluar permasalahanku. Ia pahlawanku. Ia adalah ibuku.

Esoknya kutemui ia sedang bekerja, dan aku berlari menghampirinya. Kupeluk ia erat. Dan, kukatakan bahwa aku mencintainya.

Ia adalah malaikat yang dikirimkan Tuhan untuk menemaniku dan menuntunku. Ia selalu ada dalam hidupku, selalu dalam hatiku.

Oh Bunda, ada dan tiada dirimu kan selalu ada dalam hatiku.


Happy Mother’s Day, Mom!
I­­­­-L~O~V~E-U
                                    





[Johana_Yoe]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Thankyou for reading


sincerely,
Mensiska J. Suswanto