Please...

Dear Viewers,
I shared my stories, my flash fiction, or my flash true story.
So, please do not copy what is written here. If you want to copy, please provide the name of the author and the source.

Don't be a silent reader, please!
Tinggalkan jejakmu disini ^^

Thanks ^^

Kamis, 18 November 2010

Hujan T_T

Hujan mengguyur kota tegal kemarin.
Aku pulang sekolah dengan payung kecilku bersama saudara kembarku.
Baru sampai di depan aula SD, hujan semakin deras saja. Menghambat perjalanan pulangku, tentunya.
Aku, saudara kembarku, dan Mamak (sebutan untuk Tri Irene karena badannya yang besar, haha) berteduh di depan aula yang cukup besar itu.
Hmm, cukup lama kami berdiam diri disana seperto orang konyol.

Bosan, akhirnya tanpa sengaja kami mendapat tontonan gratis, berjudul "perjuangan seekor kecoa" banyak kecoa yang sepertinya berasal dari selokan dekat kami berteduh keluar dari sarangnya untuk dapat menyelamatkan diri mereka dari air yang begitu banyak.
hahaha
Benar begitu bukan??
Aku tidak tau.

Hujan bukan saja semakin deras, tetapi air sekolah ku semakin terendam oleh air. Tempat kami berdiri sekarang bagaikan pantai! Uh, sudah lama aku tak ke pantai...
Jaketku yang basa, aingin yang kemncang, semakin membuatku kedinginan. Dan yang lebih parah, aku kebelet pipis!
Hadu, mau tak mau aku harus menahannya. Dan kalian harus tau, sebenarnya kelemahan ku adalah menahan kencing! Percayalah, itu sulit sangat sulit bagiku.
"Nongkrong aja, kan gak kelihatan!" perintah saudara kembarku, Jolanda, dan Mamak.
Hff, dasar. Bukannya di kasih solusi yang benar malah ngebanyol! Emang sih ga bakal keliahatan, tapi kam malu, mana dibelakang kami ada anak cowo seangkatan kami, lagi.... Terus ada beberapa ibu-ibu, nanti apa kata mereka kalu melihatku nongkrong di tengah hujan????

Sebelumnya aku sudah mengirin pesan untuk Mama agar ia tak usah menungguku pulang dan makan siang bersama karena aku akan berteduh dulu menunggu hujan reda.

Jam sekiranya sudah menunjukkan pukul 2 siang. Aku pun laparrrrr....

Tak berapa lama, Irene di jemput oleh mamanya. Aku dan saudara kembarku pun memutuskan pulang. dan oh, astaga. Kalian tau, air hujan yang menggenangi sekolahku saat itu?? Airnya diatar mata kakiku! Sepatu ku yang memang sedari tadi sudah basa, menjadi semakin banjir. Untung besok aku libur sekolah....

Rintik-rintik air masih turun dengan cukup kerap. Aku berdiri di depan gereja dekat sekolahku untuk menunggu angkutan umum yang aku yakin di musim penghujan seperti sekarang kondisinya akan semakin parah. Becek, berlumpur, dan engap.

Sebentar aku dan saudara kembarku sudah berada dlam angkutan umum. Yah, benar dugaanku, banyak lumpur di sekitar kami.
Aku melihat keluar jendela. Ada sayap putih yang mengembang ketika angkutan yang kemi tumpangi melawati becekan(Sebenarnya bukan pusith, tepatnya butek).
Itu terjadi berkali-kali.

Sekitar dua puluh menit aku turun dan mendapati hujan sudah benar-benar berhenti. Setelah menyebrang jalan raya, aku melihat mama menungu di dpen rumah. Pasti mama menunggu kami lama...

Aku dan saudara kembarku berlari menghampiri mama yang telah melihat kedatangan kami. Senangya bisa berkumpul dengan mama dan makan siang bersamanya. Apal;agi kalau makan masakan mama....

Duh, segala rasa takut, lelah, sedih hilang seketika deh....

Love U Mom...!


[Ba0~95]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Thankyou for reading


sincerely,
Mensiska J. Suswanto