Please...

Dear Viewers,
I shared my stories, my flash fiction, or my flash true story.
So, please do not copy what is written here. If you want to copy, please provide the name of the author and the source.

Don't be a silent reader, please!
Tinggalkan jejakmu disini ^^

Thanks ^^

Senin, 08 November 2010

Bangga jadi anak kembar

Hmm, punya kembaran memang enak! Tapi, percaya deh. Pasti ada juga yang bikin kamu kesel. Ada beberapa alasan buat kamu percaya sama aku : kadang temen suka, bahkan sering banged salah manggil, dan bahkan bukan hanya teman. Tapi juga keluarga!

Terus….

Temen suka membanding-bandingkan kita! Itu yang bikin aku sebel. Dan biasanya kalo ada orang yang baru ketemu aku atau saudara kembarku, dan tau kalau kami kembar, ujung-ujungnya mereka Tanya : siapa yang lebih pinter?

Uh, Suebbelll!!!

Ya, bukan berarti aku mengingkari bahwa ia lebih pintar dariku.

Dan mereka tak segan-segan bicara begini : nanti kalau kalian pacaran, pacar kalian juga kembar, donk! Biar lucu!

Hmm, memang sih sejak kecil aku dan saudara kembarku sudah merencanakan Double Wedding.

Tapi tak pernah terbayang aku harus pacaran dengan saudara kembarnya adik iparku!

Tapi, sebarapa besar kamu kesal. Sebesar itu pula kamu membutuhkannya!

Kadang ada beberapa hal yang membuat aku merasa benar-benar bersyukur terlahir menjadi anak kembar.

Aku tak perlu sendiri disaat anak-anak yang lain sendirian saat menghadapi seuatu yang benar-benar sulit.

Aku juga tak perlu merasa kesepian, walau terkadang bosan karena kami setiap hari, detik, menit, dan jam kami selalu bertemu. Tapi, karena itulah kami tak bisa dipisahkan.

Hahahaha…..

Pernah ada rencana mamaku untuk menyekolahkan kami di sekolah yang berbeda. Tapi, setelah dipikir-pikir aku tak cukup berani menanggung resiko untuk sekolah sendirian.

Haha, aku memang penakut!

Aku bangga menjadi anak kembar!

Sebelum kau berani mengangumi orang lain, kagumi lah, dirimu sendiri.

Sebelum kau bangga kepada orang lain, bangga lah pada dirimu senidiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Thankyou for reading


sincerely,
Mensiska J. Suswanto