Kepada kayu garu...
Kenapa
kau begitu kuat
teringat
pada kemarin?
Kenapa
kau begitu menyengat?
Membikinnya
sakit karena teringat...
Kepada
memori yang terpendam dalam kayu...
Kenapa
kau membuatnya berurai?
Merindu
yang begitu menyiksa mungkinkah bisa menjadi jawaban?
Akankah
ia kembali?
Menari
dalam duka,
bernyanyi
dalam suka?
Kepada
kayu garu yang bersenandung diatas api...
Sudahkah
ia kembali?
Dan
kepada asap yg menghantar asa,
Ijinkan
ia merasa sesal
Biar
ia menyerukan :
Aku
merindu...
[apauw]
Tegal,
13/2/13
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Thankyou for reading
sincerely,
Mensiska J. Suswanto